Apayang dia katakan secara mengejutkan adalah bahwa tabrakan yang disebabkan oleh NASA terjadi sekarang 4,5 miliar tahun kemudian. Ini akan mempengaruhi bumi dan seluruh tata surya kita. Ketika penggabungan dimulai, mereka akan menjadi satu triliun bintang di galaksi Andromeda dan akan bergabung menjadi 300 miliar bintang di galaksi.
Teropong disebut juga dengan nama teleskop. Mungkin kalian pernah melihat teropong, misalnya di planetarium atau dari gambar-gambar seperti gambar di bawah ini. Teropong merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk membantu melihat benda-benda jauh. Teropong tersusun oleh dua lensa utama seperti mikroskop. Lensa yang dekat objek juga diberi nama lensa objektif dan yang dekat mata disebut lensa okuler. Lensa okulerpun punya sifat yang sama yaitu berfungsi sebagai lup. Artikel kali ini akan menyajikan informasi tentang rumus perbesaran sudut anguler dan rumus panjang teropong pantul yang terdiri atas 3 jenis, yaitu teropong bintang, teropong bumi dan teropong panggung lengkap dengan contoh soal dan pembahasannya. Untuk itu silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. 1. Teropong Bintang Teropong memiliki jenis yang banyak tetapi memiliki dasar yang sama. Dasar dari teropong itu adalah teropong bintang. Teropong bintang atau disebut juga teleskop astronomi dipakai untuk mengamati benda-benda langit, misalnya planet-planet, bulan, bintang-bintang, dan lain sebagainya. Pada teropong bintang terdapat dua buah lensa positif lensa objektif dan lensa okuler dengan jarak fokus lensa objektif lebih besar dari lensa okuler, fob > fok. Untuk mata berakomodasi maksimum prinsip kerja ● lensa objektif sob = ∞ s’ob = fob ● lensa okuler berfungsi sebagai lup sok fok. Untuk mata berakomodasi maksimum prinsip kerja ● lensa objektif sob = ∞ s’ob = fob ● lensa pembalik sp = 2fp s’p = 2fp ● lensa okuler berfungsi sebagai lup sok < fok s’ok = −sn titik dekat mata normal Rumus perbesaran sudut dan panjang tubus adalah sebagai berikut. Perbesaran sudut M = fob sok Panjang tubus d = fob + 4fp + sok Keterangan M = perbesaran sudut d = panjang teropong fob = jarak fokus lensa objektif sok = jarak benda oleh lensa okuler fp = jarak fokus lensa pembalik Untuk mata tak berakomodasi prinsip kerja ● lensa objektif sob = ∞ s’ob = fob ● lensa pembalik sp = 2fp s’p = 2fp ● lensa okuler berfungsi sebagai lup sok = fok s’ok = ∞ Rumus perbesaran sudut dan panjang tubus adalah sebagai berikut. Perbesaran sudut M = fob fok Panjang tubus d = fob + 4fp + fok Keterangan M = perbesaran sudut d = panjang teropong fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler fp = jarak fokus lensa pembalik Contoh Soal dan Pembahasan Sebuah teropong Bumi dengan jarak fokus lensa objektif, pembalik dan okuler berturut-turut 80 cm, 5 cm dan 20 cm. Teropong ini digunakan untuk melihat benda jauh oleh orang bermata normal dengan berakomodasi maksimum. Tentukanlah perbesaran sudut dan panjang tubusnya. Penyelesaian Diketahui fob = 80 cm fp = 5 cm fok = 20 cm s’ok = titik dekat mata normal = -25 cm Ditanyakan M dan d Jawab Karena mata berakomodasi maksimum, maka perbesaran sudut teropong Bumi dapat kita cari menggunakan persamaan berikut. Oleh karena jarak benda pada lensa okuler sok belum diketahui, maka kita tentukan dahulu menggunakan persamaan yang berlaku pada lensa yaitu sebagai berikut. Dengan demikian, perbesaran sudutnya adalah Dan panjang tubus teropong dapat kita tentukan dengan menggunakan persamaan berikut. d = fob + 4fp + sok ⇒ d = 80 cm + 45 cm + 11,1 cm ⇒ d = 80 cm + 20 cm + 11,1 cm = 111,1 cm Jadi, perbesaran sudut dan panjang teropong Bumi tersebut adalah 7,2 kali dan 111,1 cm. 3. Teropong Panggung Teropong panggung disebut juga teropong tonil atau teropong Galilei karena yang mengembangkan jenis teropong ini adalah Galileo Galilei. Teropong panggung memiliki fungsi yang sama dengan teropong bumi. Tetapi untuk pembalikan bayangannya supaya tegak digunakan lensa negatif lensa cekung pada lensa okuler. Jadi, teropong panggung menggunakan sebuah lensa positif sebagai lensa objektif dan sebuah lensa negatif sebagai lensa okuler yang juga berfungsi sebagai lensa pembalik. Untuk mata berakomodasi maksimum prinsip kerja ● lensa objektif sob = ∞ s’ob = fob ● lensa okuler berfungsi sebagai lensa pembalik fok < sok < 2fok di belakang lensa okuler s’ok = −sn titik dekat mata normal Rumus perbesaran sudut dan panjang tubus adalah sebagai berikut. Perbesaran sudut M = fob sok Panjang tubus d = fob + sok Keterangan M = perbesaran sudut d = panjang teropong fob = jarak fokus lensa objektif sok = jarak benda oleh lensa okuler Untuk mata tak berakomodasi prinsip kerja ● lensa objektif sob = ∞ s’ob = fob ● lensa okuler sok = fok di belakang lensa okuler s’ok = ∞ Rumus perbesaran sudut dan panjang tubus adalah sebagai berikut. Perbesaran sudut M = fob fok Panjang tubus d = fob + fok Keterangan M = perbesaran sudut d = panjang teropong fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler bernilai negatif Contoh Soal dan Pembahasan Sebuah teropong panggung dengan jarak fokus lensa objektif dan okulernya berturut-turut adalah 50 cm dan 5 cm. Teropong tersebut digunakan untuk melihat bintang oleh orang yang bermata normal tanpa berakomodasi. Tentukanlah perbesaran sudut dan panjang tubusnya. Penyelesaian Diketahui fob = 50 cm fok = −5 cm Ditanyakan M dan d Jawab Untuk penggunaan dengan mata tanpa akomodasi, perbesaran sudut teropong panggung dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. Jadi, perbesaran sudutnya adalah 10 kali. Panjang teropong dihitung dengan rumus berikut. d = fob + fok d = 50 + −5 d = 45 Jadi, panjang tubung teropong panggung tersebut adalah 45 cm.
Suatusudut atau sebagian busur lingkaran yang merupakan selisih antara arah sejati bintang dengan arah semu bintang, dinamakan Lengkungan Sinar. Lengkungan sinar ada dua macam, yaitu Lengkungan Sinar Bumiawi dan Lengkungan Sinar Astronomis. Lengkungan Sinar Bumiawi adalah penyimpangan cahaya yang disebabkan karena faktor geografi setempat.
Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas. Pada tahun 1906, Galileo membuat sebuah teleskop yang terdiri atas dua lensa dan sebuah pipa organa sebagai tabungnya. Setelah itu, Galileo juga membuat bermacam-macam teleskop dan menemukan banyak penemuan dalam bidang astronomi. Sekarang dikenal dua macam teropong, yaitu teropong bias dan teropong pantul. Teropong bias terdiri atas beberapa lensa yang berfungsi membiaskan sinar datang dari benda. Teleskop yang termasuk dalam kategori teropong bias, diantaranya adalah teropong bintang, teropong Bumi medan, teropong panggung tonil dan teropong prisma. Teropong pantul terdiri atas beberapa cermin sebagai pemantul dan lensa sebagai pembias sinar datang dari benda. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai teropong atau teleskop bintang. Pembahasan kita meliputi pengertian, fungsi, proses pembentukan bayangan, rumus perbesaran, rumus panjang, contoh soal dan pembahasan tentang teropong bintang. Untuk itu silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Pengertian dan Fungsi Teropong Bintang Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati bintang benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi. Walaupun dinamakan teropong bintang, akan tetapi fungsi teropong ini bukan hanya untuk melihat bintang saja. Teropong ini dapat juga digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa seperti komet, asteroid, planet, atau benda angkasa lainnnya. Pembentukan Bayangan dan Rumus Teropong Bintang Teropong bintang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Kedunya menggunakan lensa positif lensa cembung. Seperti halnya pada mikroskop, penggunaan teropong bintang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tanpa akomodasi. 1. Penggunaan Dengan Mata Berakomodasi Maksimum Syarat untuk penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum adalah bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler jatuh di titik dekat mata s’ok = −sn. Perhatikan skema atau diagram pembentukan bayangan oleh teropong bintang untuk penggunaan mata berakomodasi maksimum berikut ini. Teropong bintang digunakan untuk melihat benda-benda angkasa yang jaraknya sangat jauh. Oleh karena itu, jarak benda pada lensa objektif terletak pada jarak tak terhingga sob = ∞. Jadi, pada lensa objektif berlaku persamaan berikut. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan pada lensa okuler terletak di titik dekat mata s’ok = −sn. jadi, pada lensa okuler berlaku persamaan berikut. Perbesaran anguler pada teropong bintang merupakan perbandingan sudut penglihatan menggunakan teropong bintang θ’ dengan sudut penglihatan tanpa menggunakan teropong bintang θ. Jadi, perbesaran anguler pada teropong bintang dihitung dengan persamaan berikut. mθ = besar bayangan/sok besara bayangan/s’ob Karena s’ob = fob, maka Perbesaran sudut ini merupakan perbesaran total oleh teropong bintang. Jadi, perbesaran pada teropong bintang dapat dihitung dengan persamaan berikut ini. Keterangan mθ = perbesaran anguler M = perbesaran lateral sob = jarak benda lensa objektif sok = jarak benda lensa okuler s’ob = jarak bayangan lensa objektif = sok s’ob = jarak bayangan lensa okuler fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Sementara itu, panjang teropong dapat ditentukan dengan mengukur jarak antara lensa objektif dan lensa okuler. Oleh karena itu panjang teropong saat penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum sesuai dengan rumus atau persamaan berikut ini. d = s’ob + sok d = fob + sok Keterangan d = panjang teropong bintang 2. Penggunaan Dengan Mata Tidak Berakomodasi Pengamatan dengan mata berakomodasi menyebabkan mata cepat lelah. Untuk menghindari mata cepat lelah, dalam melakukan pengamatan dilakukan tanpa akomodasi dengan santai. Untuk mata tidak berakomodasi, bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler berada pada titik jauh mata s’ok = ∞. Skema pembentukan bayangan oleh teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi dapat kalian lihat pada gambar berikut ini. Untuk lensa objektif, benda terletak di jauh tak hingga, sehingga berlaku persamaan berikut. s'ob = fob Untuk lensa okuler, bayangan terbentuk di titik jauh mata s’ok = ∞, sehingga berlaku persamaan berikut. Perbesaran bayangan pada teropong bintang dinyatakan oleh perbesaran anguler mθ yaitu sebagai berikut. mθ = besar bayangan/sok besara bayangan/fob Karena sok = fok, maka Jadi, perbesaran oleh teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi dirumuskan dengan persamaan berikut. Keterangan M = perbesaran total teropong bintang fob = jarak fokus lensa objektif teropong bintang fok = jarak fokus lensa okuler teropong bintang Panjang teropong untuk mata tanpa akomodasi dihitung dengan persamaan berikut. Keterangan d = panjang teropong bintang Contoh Soal dan Pembahasan Agar kalian lebih paham mengenai penerapan rumus-rumus perbesaran dan panjang teropong bintang di atas, silahkan kalian simak baik-baik beberapa contoh soal dan pembahasannya berikut ini. 1. Sebuah teropong bintang memiliki perbesaran 40 kali saat digunakan dengan mata tak berakomodasi. Jika panjang teropong saat itu sebesar 20,5 cm maka tentukanlah titik fokus lensa objektif dan okulernya. Penyelesaian DIketahui M = 40x d = 20,5 cm Ditanyakan fob dan fok Jawab Pada saat tak berakomodasi, perbesarannya memenuhi persamaan berikut. Berarti fob = 40fok Dan panjang teropong sebesar d = fob + fok = 20,5 ⇒ fob + fok = 20,5 ⇒ 40fok + fok = 20,5 ⇒ 41fok = 20,5 ⇒ fok = 20,5/41 ⇒ fok = 0,5 dengan demikian fob adalah sebagai berikut. fob = 40fok ⇒ fob = 400,5 ⇒ fob = 20 Jadi, titik fokus lensa objektifnya adalah 20 cm sedangkan titik fokus lensa okulernya adalah 0,5 cm. 2. Sebuah teropong bintang yang jarak fokus lensa objektifnya 50 cm diarahkan ke pusat bulan. Jika mata tidak berakomodasi diperoleh perbesaran 10 kali. Maka tentukanlah jarak fokus lensa okuler dan panjanag tubus teropong! Penyelesaian Diketahui fob = 50 cm M = 10x Ditanyakan fok dan d Jawab Karena mata tidak berakomodasi, maka perbesaran teropong bintang memenuhi persamaan berikut. fok = 5 cm Untuk mata tidak berakomodasi, panjang tubus teropong dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. d = fob + fok ⇒ d = 50 cm + 5 cm ⇒ d = 55 cm Dengan demikian, jarak fokus lensa okuler dan panjang tubus teropong bintang tersebut berturut-turut adalah 5 cm dan 55 cm. 3. Dari teropong soal no. 2 akan dipakai untuk membentuk bayangan bulan yang tajam pada sebuah layar yang berjarak 30 cm dari okuler. Tentukan a. Berapa cm lensa okuler harus digeser? b. Berapa kali perbesaran sudut teropong? Penyelesaian Diketahui fok = 5 cm s’ok = 30 cm Ditanyakan a. d b. M = … ? Jawab a. Karena bayangan yang dibentuk tajam, maka pengamatan harus dengan mata berakomodasi maksimum, sehingga panjang teropong memenuhi persamaan berikut. d = fob + sok karena sok belum diketahui, maka kita tentukan dahulu nilainya dengan menggunakan persamaan yang biasa berlaku pada lensa yaitu sebagai berikut. Jadi, panjang teropong sekarang harus d2 = fob + sok ⇒ d2 = 50 cm + 6 cm ⇒ d2 = 56 cm Jadi, lensa okuler harus digeser sejauh d = d2 – d1 ⇒ d = 56 cm – 55 cm dari soal no. 2 ⇒ d = 1 cm b. Perbesaran teropong untuk penggunaan mata berakomodasi maksimum memenuhi persamaan berikut ini. Jadi, perbesaran sudut teropong tersebut adalah 8,33 kali.
Apabiladilihat dari permukaan Bumi, hujan meteor adalah seperti bintang berterbangan, tetapi cahaya itu sebenarnya adalah zarah yang sedang bergerak pada kelajuan yang tinggi berbanding Bumi. Apabila memasuki atmosfera Bumi, zarah itu menyejat dan meninggalkan gas ion, itu yang dilihat seperti ekor bintang atau hujan meteor.

Jakarta - Siapa nih yang suka memperhatikan bintang-bintang di malam hari? Nah, untuk dapat melihat rangkaian bintang dengan lebih jelas maka kamu membutuhkan teropong bintang. Teropong bintang atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk menangkap benda-benda yang sangat teropong bintang ini secara fungsional digunakan guna menangkap dan melihat bintang-bintang di langit atau hal-hal lain yang jauh lainnya. Seiring berjalannya waktu, teropong bintang ini menjadi instrumen pengamatan yang secara teknis melakukan akumulasi terhadap radiasi hanya itu, teropong bintang ini sekaligus membentuk citra daripada bentuk yang dilihat. Menurut Arwin Juli dalam tulisan yang berjudul Khazanah Astronomi Islam Abad Pertengahan, teropong bintang atau teleskop ini menjadi instrumen kunci dalam pengamatan bintang sebagai alat untuk memperbesar ukuran sudut benda serta kecerahannya memiliki tiga fungsi utama. Berikut tiga fungsi utamanyaUntuk mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin dari sebuah objekUntuk memfokuskan cahaya sehingga tercipta gambar yang tajamUntuk memperbesar ukuran pada gambarPembesaran ini merupakan fungsi yang general dari teropong bintang. Terutama, sebagai komparasi antara dua objek umum astronomi yang berbeda-beda, seperti ada satu objek terlihat secara gamblang dan objek lainnya harus menggunakan teropong bintang untuk terpenting di dalam teropong bintang terletak pada kemampuannya dalam mengakumulasi cahaya teleskop. Semakin besar celah pada tabung teleskop, maka semakin besar pula cahaya yang akan Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-ilmu Berkaitan, ada enam bagian penting dalam teropong bintang yang mendukung fungsi utama dari teropong bintang. Berikut enam bagian penting dari teropong bintangTabung teleskop yaitu tempat pada lensa utama yang terletak pada teropong bintang atau teleskopFinderscope yaitu bagian dalam teropong bintang yang terpasang pada tabung utamaEyepiece yaitu fungsi dari lensa okuler dalam sistem teropong bintangFocuser yaitu bagian dalam teropong bintang yang terbagi dalam berbagai gayaMounting yaitu sistem penggerak utama pada teropong bintang yang dilengkapi dengan knop pengatur lintang, skala ketinggian lintang, dan lain-lainTripod yaitu kaki untuk menyanggah teropong bintang di atas permukaanJenis-jenis Teropong BintangTahukah kamu jika ada tiga jenis dari teropong bintang yang umumnya memiliki spesifikasi dan fungsinya masing-masing. Penjelasan ketiganya dapat disimak pada ulasan berikut1. Teropong Bintang RefraktorJenis teropong bintang refraktor ini merupakan bagian dari teleskop bias yang memiliki lensa sebagai instrumen untuk menangkap cahaya dan mengimplementasikan fungsinya sebagai teropong Galilei merupakan orang yang pertama kali menemukan teropong bintang dengan membuat jenis refraktor yang berukuran kecil di tahun 1609. Ada dua lensa cembung dalam teropong bintang refraktor, yaitu lensa objektif dan lensa Teropong Bintang ReflektorSelanjutnya, ada teropong bintang reflektor yang menggunakan cermin sebagai substitusi dari lensa yang menangkap cahaya serta memantulkannya. Jenis ini sangat cocok jika diimplementasikan untuk mengamati beberapa objek seperti galaksi, nebula, dan Teropong Bintang KatadioptrikTerakhir, ada teropong bintang katadioptrik yang adalah kombinasi simetris antara jenis refraktor dan reflektor. Di mana teropong bintang katadioptrik ini menggunakan dua medium untuk mengakumulasi cahaya, yakni cermin dan semoga penjelasan tentang informasi dasar teropong bintang hingga jenis-jenisnya dapat mudah dipahami ya, detikers. Semoga bermanfaat! Simak Video "Prediksi Ilmuwan Terjadinya Bintang Telan Bumi" [GambasVideo 20detik] rah/rah

Teropongatau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Ada beberapa jenis teropong, yaitu teropong bintang, teropong bumi, dan teropong prisma. Berikut ini adalah uraian tentang jenis-jenis teropong. 1. Teropong Bintang Teropong bintang sederhana terdiri dari dua buah lensa

Perbedaan teropong bintang dan teropong bumi dan periskop [image by ~ Jika teman-teman memiliki hobi mendaki gunung atau berkemah, pasti tidak asing dengan alat yang satu ini yaitu teropong. Teropong atau biasanya juga disebut dengan teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar terlihat lebih dekat. Teropong atau teleskop mempunyai berbagai macam jenis dan juga mempunyai berbagai bentuk, akan tetapi nama dan fungsinya sama. Ada yang disebut dengan Teropong Bintang dan Teropong Bumi, kedua teropong ini mempunyai fungsi yang sama yaitu melihat objek yang jauh agar terlihat tetapi mempunyai perbedaan dimana Teropong Bintang atau biasa juga disebut teropong astronomi merupakan teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda atau objek-objek langit, seperti bintang, planet, satelit, dan sebagainya. Teropong bintang dibedakan menjadi dua yaitu teropong bias dan teropong Teropong Bumi yang biasa juga disebut dengan teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Jadi antara teropong bintang dan teropong bumi ini mempunyai perbedaan dimana yang satu untuk melihat benda-benda langit dan yang satu untuk melihat benda-benda yang ada di bumi. Terdapat pula satu teropong yang mempunyai cara pemakaian yang sama akan tetapi fungsinya yang berbeda, yaitu Periskop. Apa itu periskop? Periskop berbeda dengan teropong bintang dan bumi atau teropong lainnya, periskop merupakan teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan periskop ini tidak digunakan untuk mengamati benda yang jauh sehingga terlihat dekat, akan tetapi untuk melihat benda atau objek yang terdapat dipermukaan laut. Bentuk dari periskop ini pun berbentuk seperti huruf Z dengan menggunakan 2 lensa cembung dan 2 lensa prisma siku-siku sama referensi Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Untuk SMP dan MTs kelas VIII/Setya Nurachmandani, Samson Samsulhadi; editor, Budi Wahyono, Fitri Wahyudi; ilustrator, Haryana Humardani.—Jakarta Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

1 Lihat apakah benda angkasa berkelip. Salah satu cara termudah untuk membedakan antara planet dan bintang adalah dengan mencari kelip atau pendar pada benda angkasa terkait. Kelip ini biasanya tampak oleh mata telanjang jika Anda bisa melihat langit malam dengan cukup jelas dan memperhatikan langit cukup lama. [1] Bintang berkelip dan berpendar. terjawab • terverifikasi oleh ahli Persamaan teropong bintang dengan teropong bumio> sama-sama memiliki lensa objektif dan okulero> memiliki perbesaran yang samaPerbedaannyao> Teropong bintang 2 lensa objektif dan okuler, teropong bumi 3 lensa objektif, pembalik dan okulero> Teropong bintang lebih pendek, teropong bumi lebih panjango> Teropong bintang menghasilkan bayangan terbalik, teropong bumi menghasilkan bayangan tegak
Lensalensa pada teropong prisma sama dengan tetopong bumi tetapi pada teropong prisma terdapat prisma yang dapat membalikkan byangan benda sehingga bayangan yang dilihat mata tidak terbalik. Teropong ini menggunakan 2 buah prisma siku-siku sama kaki untuk menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilang satu sama lain.
Jawaban yang benar untuk pertanyaan ini adalah bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar terhadap objek semula. Sedangkan, bayangan akhir yang dibentuk oleh teropong bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap objek semula. Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang sulit dilihat langsung oleh mata manusia. Sedangkan teropong digunakan untuk melihat benda-benda yang posisinya sangat jauh dari pengamat. Perbedaan sifat bayangan akhir dari mikroskop dan teropong yaitu bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar terhadap objek semula. Sedangkan, bayangan akhir yang dibentuk oleh teropong bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap objek semula. 0YPc. 85 41 449 85 222 353 332 278 252

apa perbedaan antara teropong bintang dan teropong bumi