Berbelanjadi supermarket pun termasuk kegiatan yang boleh dilakukan asal dengan waspada dan berhati-hati. Selama kamu dalam keadaan sehat dan tidak termasuk dalam golongan lanjut usia atau seorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, belanja kebutuhan pokok di luar dapat dilakukan dengan aman. “Uang tidak dapat memberikan kebahagian, tetapi memiliki uang untuk berbelanja dapat mendatangkan kebahagiaan.” UNGKAPAN tersebut terdengar begitu klise. Namun toh faktanya tak pernah lekang oleh waktu. Salah satu buktinya ditunjukkan oleh temuan dari riset saya bersama Snapcart; 1 dari 2 orang Indonesia mengatakan akan berbelanja jika memiliki uang lebih. Data ini diambil dari sampel mendekati responden yang tersebar dari berbagai daerah di Indonesia Namun apa yang dimaksud dengan belanja dan mengapa belanja dapat mendatangkan kebahagian bagi kita? Apa implikasinya bagi marketer, pemilik tempat perbelanjaan, restoran, toko, warung, atau minimarket? Bagaimana pengalaman berbelanja yang baik bisa mendatangkan keuntungan bagi usaha kita – baik secara daring maupun luring? Video Terkini Berbeda dengan masyarakat di negara lain, belanja bagi masyarakat Indonesia adalah suatu kegiatan yang lebih dari sekadar rutinitas dan tidak dipandang sebagai suatu beban. Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, berbelanja adalah suatu kegiatan yang menyenangkan. Ketika PPKM diterapkan, banyak orang di perkotaan merasa sedih bukan karena tidak bisa ke kantor; tetapi karena tidak bisa ke mal dan pusat-pusat perbelanjaan. Ketika pemerintah mencabut PPKM, mal-mal dan pusat perbelanjaan langsung kembali membludak. Berbelanja tidak hanya diartikan sempit untuk membeli kebutuhan sehari-hari, tetapi juga termasuk menyantap makanan favorit di restoran hingga menonton film yang sedang trending di bioskop. Perilaku masyarakat kita dalam berbelanja secara daring juga demikian. Kemampuan untuk membeli barang yang diinginkan menjadi salah satu faktor yang membahagiakan. Promosi yang diadakan oleh berbagai platform e-commerce setiap bulannya tidak pernah sepi peminat. Bahkan masyarakat sudah “ketagihan” dengan flash sale yang menjadi ajang “pertempuran” merek atau pemilik bisnis. Salah satu bukti betapa “doyannya” masyarakat kita dengan berbelanja adalah meningkatnya pengguna Paylater di berbagai aplikasi. Harga yang menggiurkan dengan kemudahan pilihan pembayaran membuat kita “kecanduan”. Bahkan tren menunjukkan makin banyak generasi Milennial dan Gen Z yang terjerat utang karenanya. Mengapa berbelanja mendatangkan kebahagiaan? Berdasarkan hasil riset yang saya lakukan bersama tim, ada beberapa hal yang membuat berbelanja bisa mendatangkan kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia. Pertama, merekatkan hubungan sosial. Bagi masyarakat kita, berbelanja menjadi ajang bersosialisasi bersama teman ataupun anggota keluarga. Sebagai contoh, kegiatan berselancar di internet dan mengevaluasi produk perawatan tubuh menjadi perbincangan seru antara ibu dan putrinya atau obrolan ringan antara ayah dan anak untuk memilih mainan. Kedua, memenuhi hasrat untuk menjelajahi dan menemukan hal-hal baru. Bagi masyarakat kita, mengamati secara daring maupun luring, menemukan suatu produk baru, atau mencoba merasakan pengalaman berbelanja merek tertentu dapat memberikan kepuasan tersendiri. Misalnya, kita sering tak ingin ketinggalan untuk merasakan kuliner yang sedang diperbincangkan di media sosial. Ketiga, menumbuhkan rasa pencapaian dan penghargaan. Masyarakat kita menjadikan berbelanja sebagai “hadiah” bagi diri sendiri karena telah mencapai target tertentu. Misalnya telah menabung sekian lama, mendapat promosi di tempat kerja, atau telah berhasil menumbuhkan kebiasaan positif. Selain itu, sejak lama hasil riset mengindikasikan bahwa berbelanja bisa menjadi terapi. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Psychology, menunjukkan bahwa berbelanja membantu orang merasa lebih bahagia secara instan—dan juga sangat berguna untuk melawan kesedihan yang berkepanjangan. Salah satu alasannya adalah bahwa berbelanja memberikan rasa kontrol dan otonomi pribadi. Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Psychology & Marketing, menemukan bahwa berbelanja memberikan "dampak positif yang bertahan lama pada suasana hati," dan tidak terkait dengan rasa menyesal atau bersalah karena pembelian spontan. Semua hal di atas hanya akan muncul ketika kita mendapatkan pengalaman belanja yang baik. Tempat-tempat belanja harus mampu memberikan pengalaman berbelanja yang baik untuk memastikan pelanggan akan kembali lagi. Lagi pula sekarang ini, pengalaman berbelanja yang buruk jauh akan menjadi viral dengan bantuan berbagai platform media sosial. Beberapa waktu yang lalu saya membutuhkan sneaker baru untuk jalan-jalan. Setelah melihat-lihat ke beberapa toko, saya menemukan sepatu yang baik di satu toko. Proses belanjanya berjalan baik dan cepat karena penjaga tokonya cukup sigap dan tahu sepatu-sepatu yang ada maupun tidak ada di toko tersebut. Awalnya, semuanya terlihat baik-baik saja. Namun hal yang kurang mengenakkan terjadi saat akan membayarnya saya diminta untuk membayar tambahan Rp untuk kantong kertas. Saya kesal karena untuk saya, membeli sepatu bukan bagian dari belanja rutin yang mana sudah saya siapkan untuk membawa tas belanja sendiri. Selain merupakan barang yang bersifat hedonis, belanja sepatu juga sering kali merupakan kegiatan yang bersifat impulsif. Menurut saya, kantong kertas seharusnya adalah bagian dari layanan, terutama karena harga sepatu sudah cukup tinggi. Dan sebagai toko sepatu, pemilik toko itu harus paham bahwa bisnis utamanya adalah menjual sepatu dan bukan untuk mendapatkan keuntungan ekstra dari memaksa konsumen untuk membayar lebih. Tips memahami pelanggan Lantas, bagaimana cara kita sebagai pemasar atau pebisnis agar untuk terus “cuan” di jaman now? Pengalaman berbelanja yang menyenangkan akan menjadi bahan pembicaraan dari mulut ke mulut yang sangat efektif. Konsumen jauh lebih percaya kepada omongan teman dan saudara daripada media apapun. Bagaimana caranya? Pertama, kenali siapa pelanggan kita. Pria atau wanita? Dewasa atau anak-anak? Kedua, pahami motivasi belanja pelanggan kita. Apa yang mereka cari dari toko atau tempat usaha kita? Produk yang dibutuhkan sehari-hari? Barang-barang yang bersifat hedonis? Ketiga, ketahui bagaimana pola berbelanja mereka. Apakah direncanakan? Dadakan? Rutin? Top up? Atau untuk memenuhi kebutuhan spesifik tertentu? Pemahaman akan hal-hal di atas membantu kita menyusun strategi untuk meningkatkan kepuasan berbelanja. Untuk produk-produk yang bersifat hedonis misalnya, apakah mereka lebih suka mereka dihampiri oleh penjaga toko atau dibiarkan mencari sendiri? Dari berbagai riset yang pernah saya lakukan, ada perbedaan nyata antara pola belanja pria dan wanita untuk kategori produk yang berbeda. Untuk barang-barang elektronik – seperti di toko HP atau toko elektronik, pria cenderung lebih suka dibiarkan mencari sendiri tapi pastikan mereka bisa melihat-lihat informasi mengenai produk yang cukup lengkap. Fungsi dari tim pembelanja adalah untuk membantu ketika pembelanja pria siap untuk melakukan pembelian. Biarkan mereka dan jangan diganggu ketika sedang mencari barang yang diinginkan. Biarkan mereka sepenuhnya menikmati pengalaman berbelanja. Pria yang sama, ketika masuk ke toko kosmetik atau toko baju wanita untuk membelikan hadiah bagi pasangannya justru akan bersikap sebaliknya. Penjaga toko harus segera mendekati untuk menawarkan bantuan. Karena pria ini tidak akan melakukan pencarian sendiri disebabkan oleh motivasi berbelanja yang berbeda. Mereka sungguh buta dan sering kali tidak tahu harus mulai dari mana. Hal-hal lain juga bisa disesuaikan berdasarkan profil pembelanja kita. Misalnya dari suasana toko, pemilihan musik, pencahayaan dan seterusnya. Salah satu supermarket di Australia, menyelenggarakan Pensioner Shopping Day satu hari dalam seminggu, suatu event yang dikhususkan untuk orang-orang berusia lanjut yang sudah pensiun dari pekerjaannya. Supermarket itu memutarkan lagu-lagu dari era yang sesuai untuk meningkatkan rasa senang bagi pembelanja yang menjadi target sasaran mereka. Dalam konteks belanja daring, mungkin relatif lebih susah untuk dapat memberikan hal-hal yang berhubungan dengan sentuhan perasaan atau suasana. Akan tetapi bukan berarti hal ini membuat kanal daring menjadi tidak perlu memperhatikan aspek-aspek yang dapat memberikan kenikmatan dan kebahagiaan. Misalnya dalam hal memenuhi hasrat untuk menjelajahi dan menemukan hal-hal baru, hal ini dapat dipenuhi dengan menyediakan variasi produk yang lebih banyak dibandingkan toko luring, juga dengan cara navigasi yang logis dan intuitif, serta proses Check Out dan pembayaran yang mudah. Hal lain yang tidak kalah penting tetapi sayangnya jarang diperhatikan oleh pemain daring adalah ketika pembeli menerima barang pembelian mereka. Sering kali pengemasan dari toko daring tidak begitu diperhatikan. Karena penjual sering berpikir “yang penting kan isinya.” Penjual daring yang lebih pintar dan berhasil juga memikirkan aspek ini dengan hal-hal seperti kemasan yang baik, kartu ucapan terima kasih yang personal, baik untuk pembelian barang ataupun permintaan produk sampel. Saya jadi teringat kutipan dari Bo Derek, bintang film Amerika tahun 1980-an, yang mengatakan bahwa, “Orang yang mengatakan bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan, mereka tidak tahu ke mana harus pergi berbelanja.”Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 305Pedagang Terinfeksi Covid-19, 45 Pasar di Jakarta Ditutup Sementara untuk pembelian kebutuhan rumah tangga bukan makanan segar, masyarakat lebih memilih untuk berbelanja di retail modern. Sebanyak 67% responden memilih berbelanja di supermarket, 40% di warung atau tukang sayur dan 16% membeli langsung di pasar.
Follow© 2023 Retail Insider Media Ltd. All Rights Reserved. The content on this website is protected by the copyrights of Retail Insider Media Ltd. or the copyrights of third parties and used by agreement. No part of any of the content of this website may be reproduced, distributed, modified, framed, cached, adapted or linked to, or made available in any form by any photographic, electronic, digital, mechanical, photostat, microfilm, xerography or other means, or incorporated into or used in any information storage and retrieval system, electronic or mechanical, without the prior written permission of Retail Insider Media Ltd. or the applicable third party copyright owner.
Halitu tidaklah terlalu aneh, mungkin karena sekarang orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk berbelanja di supermarket dan minimarket lokal dari pada dulu. Dengan adanya banyak pilihan yang tersedia, memilih apa yang Anda inginkan memerlukan usaha yang lebih keras. Namun mengapa orang semakin kurang menyukainya? Kira-kira kapan terakhir kali Anda mengunjungi Supermarket atau Minimarket? Berbelanja setiap orang punya kenyamanan masing-masing, yang sering ke pasar tradisional mungkin lebih nyaman di sana. Karena biasanya konsumen yang dusah berlangganan di pasar akan merasa lebih nyaman bisa akrab dengan berinteraksi sama penjual. Secara umum ada kelebihan dan kekurangan setiap tempat perbelanjaan, bagi yang sudah nyaman pergi ke Supermarket pasti salah satu alasan lebih memilih disana karena tempatnya lebih bersih. Memang benar kalau dibandingkan dengan pasar Tradisional sangat jauh, semoga saja pemerintah kedepan lebih memperhatikan hal itu, soalnya bagaimanapun juga pasar menjadi salah satu jantung ekonomi suatu negara. Berbicara soal Negara memang tidak akan ada habisnya, namun kembali pada kenyataan bahwa banyak hal juga yang tanpa kita sadari, bahwa ada beberapa hal yang membuat penduduk lokal lebih memilih berbelanja di tempat yang didukung oleh investor asing. Sekarang ini banyak penduduk lokal lebih menyukai belanja di supermarket daripada pasar tradisional, terutama penduduk kota. Salah satunya bisa disebabkan karena kenyamanan tempat, dan selain karena tempat ada beberapa asalan lain yang telah kami rangkum dari berbagai sumber. Kenapa Memilih Belanja di Supermarket dan Minimarket 1. Males Manggil Pedagang Ini adalah alasan pertama dan yang paling kuat untuk membeli sesuatu di toko kelontong dekat rumah. Terkadang toko ditinggal tanpa adanya penjagaan dan kita sebagai pembeli diharuskan memberi sinyal berupa kata "beli" atau pencet tombol bel rumah jika ada. Ya, pokoknya sinyal-sinyal untuk memanggil pemilik toko dan hal ini terkadang membuat beberapa orang kurang nyaman ya kalau kekepet mau engga mau, terkadang juga respon pedagangnya yang sangat lama entah sedang apa didalam. Berbeda dengan di minimarket, karena kita bisa langsung nyelonong aja tanpa basa basi mencari barang yang mau dibeli. Baca juga 4 Alasan Mengapa Liburan Menggunakan Kendaraan Pribadi Jauh Lebih Menyenangkan 2. Harga Lebih Transparan Sebetulnya banyak kasus adanya perbedaan antara harga dilabel dengan harga di struk, akan tetapi Minimarket atau Supermarket dapat menanggulanginya dengan harga seharusnya yang dibayarkan oleh pembeli. Bagaimana dengan toko kelontong dan pasar tradisional? Yaps, terkadang harga yang mereka tawarkan lebih murah tapi ada juga yang jauh lebih mahal, yang paling simple r0k0k, kebutuhan sejuta umat yang warna biru bisa lebih murah di toko X tapi bisa lebih mahal di toko Z ketimbang di minimarket. Nah harga harga ini terkadang membuat perhitungan menjadi kacau terlebih kita juga tidak tau harganya berapa karena hanya penjual yang tau harganya. 3. Tidak perlu Tawar Menawar Seperti yang kita ketahui bahwa produk-produk di supermarket sudah memiliki harga yang tertera pada semua produknya, sehingga memudahkan kita untuk mengetahui harga produk tersebut tanpa haru repot-repot melakukan tawar menawar pada penjual yang terkadang tak jarang menyebabkan adu pendapat antara pembeli dan penjual. Memang kalau pinter menawar akan mendapat harga sedikit lebih murah, tapi tanpa disadari kita sudah rugi waktu yang dihabiskan hanya untuk adu harga. Kalau dapat selisih harga sampai puluhan ribu oke lah, tapi kalau hasilnya cuma selisih 500 perak? 4. Lebih mudah dilihat Saat berpergian gitu, Supermarket dan Minimarket gampang sekali dilihatnya. Dari jauh udah bisa tau letak dan posisi mereka karena ada plang namanya, jugapun mudah dicari melalui aplikasi google maps bisa langsung di ketik dan tara terliihat bagaimana dengan toko klontong? Kalau pasar trasidisional masih bisa ditemukan melalui map, tapi masalahnya jumlah lebih banyak minimarket sehingga lebih terjangkau oleh orang disekitar. 5. Posisi Barang Biasanya tiap minimarket ataupun supermarket itu punya tata letak barang yang hampir sama. Contoh umum letak kasir ada dimana? Biasanya berada dipintu masuk sebelah kanan, ya bukan? Kemudian letak minuman? Kalau tidak pojok kiri, ya di pojok belakang. Kebutuhan bulanan, macam sabun? Di pojok belakang kanan. Sedangkan aneka makanan dan minuman ada di depan. Konsep yang ada di supermarket tersebut membuat kita lebih mudah serta leluasa untuk memilih produk yang ingin kita beli, sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk bertanya kepada penjual. 6. Ada Diskon dan Promo Menarik Image Sebagai salah satu strategi khusus yang diteapkan membuat konsumen tertarik untuk berbelanja di Supermarket. Memang mengiurkan sekali apalagi buat anak kos. Bisa cari 4 minimarket yang sedang diskon Pasta Gigi, Shampo, Sabun dan keperluan pokok lainnya harga kadang bisa lebih murah Rp. - Rp. kan sangat lumayan. 7. Tempatnya Bersih dan tidak Kepanasan Bahwa kondisi tempat yang ada disupermarket harus tetap terjaga dalam kondisi yang prima khususnya dalam kebersihan, itu sudah menjadi rahasia umum. Dan dilengkapi juga dengan air conditioner yang membuat kita lebih merasa nyaman dan tidak perlu kepanasan saat berbelanja meskipun dalam cuaca yang panas. Itu dia informasi yang bisa kami sampaikan, terkait kenapa lebih suka belanja di Supermarket dan Minimarket pasti setiap orang memiliki pendapat masing-masing. Meski demikian bentuk Supermarket dan Minimarket kebanyakan berasal dari investor asing, dengan begitu secara tidak langsung kita sudah menyumbang pendapatan kepada mereka. Harapan kami semoga kedepan pasar tradisional bisa lebih baik lagi dari segi tempat, layanan dan sebagainya supaya setara dengan konsep dagang masa kini sehingga mampu bersaing.
Ratarata nilai transaksi perempuan hanya Rp 124.491 per transaksi, sementara pria mencapai Rp 227.526 per transaksi. Dari sisi pilihan e-commerce, konsumen perempuan cenderung lebih loyal dibanding pria. Sebanyak 33% dari transaksi yang dilakukan perempuan ada di e-commerce yang sama. Sedangkan hanya 15% pria yang bertransaksi di e-commerce
4 years ago Read Time 3 minutes Belanja merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan oleh semua orang. Baik itu anak muda, orang tua, ibu-ibu dan lain-lain. Tentu Anda pernah belanja juga kan? Nah, untuk Anda yang suka berbelanja apa sih perbedaan dari warung VS supermarket ini? Ya, perbedaan dari keduanya sudah terlihat jelas. Jika dilihat dari sisi tempat pasti sudah jauh berbeda. Untuk warung tempatnya atau lokasinya masih terlihat sederhana dan lebih merakyat. Sedangkan supermarket lokasinya sudah berada di tempat yang ramai dan tempatnya lebih besar serta bersih. Ditambah lagi jika supermarket tersebut ber AC pasti para konsumen merasa lebih nyaman. Meski memiliki perbedaan yang cukup signifikan, tetapi keduanya juga sama-sama menjual barang yang Anda butuhkan. Semuanya bisa melayani pelanggan dengan baik, baik itu warung ataupun supermarket. Biasanya barang yang dijual di warung kurang lengkap sehingga Anda kurang puas dalam memilihnya. Namun, jika di supermarket Anda bisa leluasa untuk memilih barang yang akan dibeli. Selain memiliki tempatnya yang luas, supermarket juga menjual barang yang cukup lengkap. Nah, untuk lebih jelasnya tentang kedua tempat perbelanjaan ini. Yuk, simak ulasan mengenai kelebihan yang dimiliki oleh warung VS supermarket di bawah ini. Kelebihan Belanja di Warung Mudah Mendapatkan Uang Kecil Biasanya para penjual kelontong sudah menyediakan banyak sekali uang receh untuk kembalian para pembeli. Sehingga para penjual tersebut tidak perlu repot untuk menukarkan uang tersebut ke bank. Dengan belanja di warung, Anda juga bisa menukarkan uang besar menjadi uang kecil atau receh. Para pedagang biasanya cukup ramah terhadap para pembeli yang memerlukan bantuan. Tidak Ada Sales Barang yang Mempengaruhi Untuk Membeli Barang Lain Nah, untuk berbelanja di warung ini Anda bisa lebih hemat dan tidak akan tertarik dengan beberapa barang lain. Hal ini disebabkan karena di warung yang biasa jual sembako tersebut tidak ada sales atau kasir yang menawarkan beberapa barang lain, sehingga Anda hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan saja. Harga Lebih Murah Nah, untuk harga yang ditawarkan di warung jelas lebih murah. Jika harga yang ditawarkan lebih mahal sedikit saja, Anda bisa menawarnya dengan harga yang lebih rendah lagi, sehingga interaksi dari penjual dan pembeli bisa tercipta dengan baik. Menjalin Silaturahmi Antar Tetangga Dengan membeli di warung terdekat, sebenarnya tujuannya bukan hanya untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhan saja. Namun, Anda juga bisa menyambung tali silaturahmi dengan baik. Sebab, jika belanja di warung, Anda bisa berbincang-bincang dengan para penjual secara Berhutang Nah, hal yang paling penting dan paling sering dilakukan saat belanja di warung adalah berhutang. Hal ini sudah menjadi hal biasa karena memang pada kenyataannya sudah seperti itu. Jika sedang belanja di warung kemudian uangnya kurang? Hal tersebut bukan masalah besar. Anda bisa berhutang kok? Hal inilah yang disukai oleh masyarakat. Meski berbudaya hutang ini tidak baik, namun apa daya jika para pembeli sangat membutuhkan barang tersebut tapi tidak memiliki uang. Pasti para penjual membolehkan saja. Kelebihan Belanja di Supermarket Lebih Lengkap Biasanya produk yang dijual di supermarket ini lebih lengkap daripada di warung. Hal ini disebabkan karena tempatnya yang luas menjadikan barang yang dijual lebih banyak. Bahkan terdapat beberapa barang yang dijual memiliki berbagai macam merek dan harga. Tempat Lebih Luas dan Ber-AC Selain memiliki tempat yang lebih luas dan lebih bersih dari pada warung, supermarket ini juga dilengkapi dengan adanya fasilitas AC. Tujuan dari pemasangan fasilitas tersebut adalah agar para pembeli merasa lebih nyaman dan selalu ingin kembali saat kehabisan barang di rumah. Bisa Menggunakan Kartu Kredit Dalam Proses Pembayaran Nah, jika Anda tidak membawa uang atau kekurangan uang saat berbelanja di supermarket. Anda tidak perlu khawatir karena, di tempat yang satu ini bukan hanya melayani pembayaran menggunakan uang saja. Namun, Anda bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu debit. Mendapat Diskon Berlimpah Biasanya di setiap supermarket pasti terdapat berbagai diskon yang banyak dan bermacam-macam. Hal ini menyebabkan para pembeli menjadi lebih tertarik berbelanja di tempat ini. Adanya diskon tersebut harga yang ditawarkan di tempat ini bisa lebih terjangkau. Dengan demikian Anda bisa berbelanja lebih banyak. Hal inilah yang membuat perbedaan yang sangat mencolok dari warung VS supermarket. Terdapat Tempat Parkir Gratis Untuk Anda yang membawa kendaraan pribadi, jangan khawatir akan tempat parkir. Karena di supermarket biasanya sudah disediakan lahan untuk parkir. Sehingga Anda bisa berbelanja dengan nyaman dan tenang. Itulah beberapa ulasan mengenai warung VS supermarket Yang biasanya menjual berbagai macam makanan atau barang yang dibutuhkan oleh para konsumen. Namun, terdapat perbedaan yang sangat signifikan dari keduanya seperti yang sudah tertulis di atas. Meski demikian belanja dimana pun yang terpenting adalah semua kebutuhan tercukupi. Anda tertarik membuka warung atau supermarket? jadi mitra Toko Modern Fastpay saja, Anda bisa mendapatkan 8 layanan bisnis sekaligus, grosir sembako tanpa stok, penjualan barang, pembayaran tagihan online, pengiriman pandai, laku pandai bank. Mau Gabung jadi Outlet Toko Modern Fastpay ? Dapatkan berbagai macam keuntungannya dan kelengkapan fiturnya. 8 LAYANAN hanya dalam 1 AKSES! KLIK DISINI Tim SBF

marketyang terbesar di Jakarta. (2) Faktor penyebab mengapa sebagian besar para konsumen pada akhir-akhir ini lebih senang berbelanja pada supermarket Carrefour dari pada supermarket lainnya, walaupun ke-munculannya baru beberapa tahun yang lalu, tetapi perkembangannya cukup pesat dibandingkan dengan supermarket lainnya

Yuk ngaku, siapa nih yang belum pernah belanja di pasar tradisional? Mungkin aja kamu termasuk salah satunya ya. Sekarang memang banyak orang yang lebih memilih untuk membeli sayur, buah, dan lain-lainnya di supermarket. Biasanya sih alasannya karena tempatnya lebih bersih dan transaksinya lebih praktis. Padahal banyak banget kelebihan berbelanja di pasar tradisional. Nih, beberapa alasan kenapa kamu sebaiknya mulai mencoba untuk berbelanja di pasar Harganya yang terjangkau membuat kamu bisa berhematUnsplash/Arturo RiveraWajar kan kalau harga barang-barang yang dijual di pasar tradisional itu lebih murah daripada supermarket yang tempatnya bagus itu. Dengan belanja di pasar tradisional kamu bisa berhemat. Jadi, lebih banyak uang yang bisa disisihkan untuk ditabung. Lumayan juga loh selisih Harganya seringkali masih bisa ditawar, tapi jangan sadis ya menawarnyaUnsplash/Stephanie LiaoUdah murah, masih bisa ditawar pula. Menguntungkan banget kan. Tapi kalau menawar yang wajar-wajar aja ya. Kasihan juga penjualnya kalau kamu terlalu banyak menawar. Bisa-bisa dia rugi tuh kalau semua pembeli seperti Barang-barang yang dijual biasanya masih freshUnsplash/Avel ChuklanovBaik buah, sayur, ikan, maupun daging yang dijual di pasar tradisional biasanya masih segar. Rasanya jadi ingin memasak berbagai macam menu. Kalau bahan yang diolah masih segar, rasa masakan pun jadi lebih nikmat. Baca Juga 7 Jajanan Pasar Paling Menggiurkan di Banten, Pernah Coba? 4. Bisa ikut membantu perekonomian petani lokalUnsplash/Alice YoungHasil pertanian yang dijual di pasar tradisional biasanya berasal dari petani lokal. Kalau hasil pertanian mereka laris terjual, maka perekonomian mereka pun semakin baik. Jangan sampai ya orang Indonesia gak ada yang mau jadi petani lagi karena hasil penjualannya gak Ada komunikasi yang baik antara penjual dan pembeliUnsplash/Aditya SethiaDi pasar tradisional, saat melakukan pembelian pasti ada pembicaraan antara penjual dan pembeli. Bagus banget tuh, bukan sekedar untuk tawar-menawar, tetapi juga bisa saling bertukan informasi. Misalnya, penjual mengatakan kalau brokoli sedang sulit dicari sehingga harganya mahal. Dari situ pembeli mendapatkan informasi tentang hasil Sambil belanja bisa sekalian membeli jajanan pasarUnsplash/Fikri RasyidAda donat kentang, kue lapis, klepon, dan jajan pasar lainnya yang biasa dijual di pasar tradisional. Khas banget sih ini. Kalau udah ke pasar tradisional rasanya ada yang kurang kalau gak sekalian beli jajanannya. Selain rasanya yang enak, kue tradisional itu juga gak banyak dijual di tempat juga kan belanja di pasar tradisional. Walaupun tempatnya gak sebersih supermarket, tapi ternyata banyak keuntungannya kalau ke sana. Awalnya mungkin agak risih ya melihat kondisi pasar tradisional. Namun, kamu harus bisa mulai mencoba. Sekali aja udah mencoba belanja di pasar tradisional, kamu bakalan kangen untuk ke sana lagi. Baca Juga Jangan Salah, 7 Buah di Pasaran Ini Ampuh Turunkan Kolesterol Tinggi IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
2 Lebih lengkap dan banyak pilihan. foto: kaganga.com. Barang-barang yang ada di pasar tradisional juga jauh lebih lengkap daripada di supermarket apalagi minimarket. Hampir semua kebutuhanmu ada di pasar tradisional, mulai bahan mentah, sayur mayur, buah-buahan, alat rumah tangga, sampai pakaian dalam pun ada.
Sebagian besar orang sekarang lebih suka berbelanja di supermarket dibanding pasar tradisional. Sebab, lebih bersih dan tertata rapi. Jadi lebih menarik dan memudahkan pencarian berbagai jenis masih ada saja hal-hal kecil yang seharusnya tak dilakukan pengunjung, tapi masih diteruskan. Seperti dilansir dari Insider, beberapa pengunjung kerap melakukan hal buruk seperti di bawah Memindah posisi makanan membuat rak berantakan dan bisa merusak kualitasnya. Kalau gak jadi beli, taruh kembali di tempat 2. Jangan meninggalkan troli di tengah jalan, biar tak menghambat jalan pengunjung lain. Letakkan di pinggir dengan memberi ruang 3. Hindari berbelanja banyak barang saat supermarket sudah mau tutup. Kamu membuat kasir menunggu lebih Tran 4. Menyentuh dan meremas buah yang tidak kamu beli bukan hal yang baik. Tanganmu bisa saja kotor dan membuat buah 5. Kalau menjatuhkan barang dan membuat kotor, jangan lari. Segera beri tahu petugas untuk membantu 6. Jika membawa anak-anak, jangan menaruhnya di dalam troli. Posisikan di bagian yang sudah disediakan, biar troli tak Baca Juga 10 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Work From Home, Gak Sehat! 7. Meski sudah berencana membeli, jangan membuka makanan atau minuman sebelum membayar. Itu sangat tidak sopan, beberapa supermarket menerapkan aturan ini, 8. Meninggalkan troli di bagian luar batas membuat pagawai kesal. Berbaik hatilah, kembalikan troli di tempat yang 9. Jangan meminta petugas mengambil barang baru di gudang. Proses distribusi supermarket cukup rumit, ambillah yang ada di Pasaric 10. Kalau masa berlaku kupon diskonmu sudah terlewat, jangan memarahi pegawai. Itu bukan kesalahannya, kamu saja yang kurang Itulah beberapa hal yang sebaiknya tak dilakukan ketika berbelanja di supermarket. Tidak hanya menyusahkan pegawai, tapi juga mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya. Yuk, saling menghargai satu sama lain! Baca Juga 10 Ekspektasi vs Realita saat Cewek Belanja Online Ini Ngenes Abis
WXiZGO1. 477 361 462 431 193 440 255 252 388

mengapa orang lebih senang berbelanja di supermarket